Social Icons

Featured Posts

Kamis, 18 Agustus 2011

Alangkah sungguh bahagianya aku

Ini adalah kisah nyata aku, terserah ada yang mau percaya atau tidak. Namaku Dhani dan umurku saat ini 17 tahun dan masih duduk dibangku sekolah menengah kejuruan. Kejadian yang aku ceritakan ini terjadi beberapa tahun yang lalu. Saat itu aku mengenal seseorang yang bernama Rony yang jauh dari tempat tinggalku. Umurnya saati itu 25 tahun. Aku mengenal dia lewat sebuah situs pertemanan. Dari awal lihat dia, walaupun Cuma lewat photo, aku sudah jatuh hati dengannya, bukan karena wajahnya yang tampan, atwpun bodinya yang seksi. Tapi dari sorot matanya yang aku yakini bahwa orang ini adalah orang yang setia dan tidak seperti mantan-mantan ku yang sebelumnya.
Singkat cerita kami saling tukar no hp dan hubungan kamipun menjadi lebih dekat walaupun hanya sekedar lewat telepon. Suatu saat kami sedang bertelepon dan hal yang tak kuduga terjadi, dia mengatakan isi hatinya kepadaku.
Rony : “ Dhan, jujur aku suka sama kamu, aku tak tau kenapa aku bisa suka sama kamu.”, lalu aku menjawabnya dengan perasaan yang campura aduk antara senang, tak percaya dan kaget. Lalu dengan sedikit terbata-terbata aku menjawabnya “ Apa benar yang kamu bilang ? Jujur aku juga suka sama kamu ketika pertama kali aku lihat kamu.” Dia bertanya lagi “Apa benar itu?”, “ya aku benar” aku menjawab dengan suara yang lantang. Lalu dia berkata, berarti sekarang kita sudah jadian kan ?” aku hanya ketawa-ketawa saja. “makasih ya, aku janji akan bahagiain kamu, walaupun jarak memisahkan kita, tapi aku percaya kamu.”. “iya, aku juga senang kok”
Setelah kejadian itu hubungan kami sangat mesra, lebih mesra daripada hubungan yang normal, walaupun hanya lewat telepon atau sms. Suatu hari dia telepon aku dan mengatakan bahwa dia akan pergi ketempatku ini. Alangkah sungguh bahagianya aku.
Beberapa hari kemudian kami bertemu disebuah alun-alun. Pertama kali aku ketemu dia, aku sungguh senang, tapi waktu itu kami bersikap biasa-biasa aja, karena disekeliling kita sangat ramai. Aku menyalami tangannya dan duduk disebelahnya sambil bercerita panjang lebar.
Setelah itu kami memutuskan untuk pergi ketempat penginapan yang ada didaerah itu, kami menyewa sebuah kamar, setelah masuk dan mengunci pintunya, dia langsung menggendong aku dan membawa aku ke kasur. Aku lihat wajahnya yang sangat tampan itu. Begitu menggairahkan. Lalu akupun mencium bibirnya dengan keadaan aku masih ada dipangkuannya. Sungguh nikmat. Aku menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya dan langsung dihisapnya. Lama kami beciuman dan hanya suara erangan yang keluar dari mulut kami “aaakkkkhhhh, emmkkkkhhhh aaahhhhhhhh”. Nikmat yang ? aku bertanya padanya, “iya nikmat banget”
Kemudian adegan panas kami berlanjut, tak sadar kamipun sudah dlam keadaan telanjang bulat. Aku sungguh terhipnotis dengan bentuk tubuhnya yang indah. Lalu aku menjilati semua tubuhnya, dia hanya bisa mengerang kenikmatan “arrrrgggghhhh oooouuuuuhhh terus yank”. Aku hisap kedua putingnya sampai meninggalkan bekas merah. Jilatanku terus turun keperutnya yang berbulu itu, sungguh nikmat, lalu turun kebawah dan kutemukan sebuah senajata yang sangat besar dan indah. Sungguh sangat besar. Lalu aku kulum kepala kontolnya itu, aku jilat-jilat dan dia hanya terus mengerang sambil menjambak rambutku. Setengah jam aku menjilati dan mengulum penisnya dan tak berapa lama dia bilang mau kelaur, aku pun makin mempercepat kulumanku, dan “croooooottt crooott croooottt croooottt” sungguh banyak, dan aku yang pertama kali merasakan itu, sungguh tak tahan ingin muntah. Lalu aku pergi kekamar mandi dan memuntahkan air maninya yang ada didalam mulutku itu, lalu aku bersihkan mulutku. Setelah itu dia menyusul aku ke kamar mandi, dia bertanya, “kamu gak kenapa-kenapa yank ? maafkan aku ya ?”. aku menjawabnya dengan senyum, “gak apa-apa kok yank, Cuma rasanya aneh ja.. hehehe !!” sekarang giliran aku yang memuaskan mu yank” dengan senyumnya yang menawan sambil merangkulku. Akupun hanya tesenyum dan mencium bibirnya sambil menuju kamar. Setelah itu gantian dia yang meng-oral ku. Aku sungguh keenakan, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sungguh nikmat, aku hanay menggelinjang kenikmatan. 15 menit kemudian aku merasa aku akan keluar. Lalu aku pegang kepalanya dan makin kupercepat keluar masuk penisku dimulutnya itu. Lalu air kenikmatan itu pun keluar kemulutnya dan “crooooot croott croot” membuat aku semakin tak terkendali. Setelah pejuhku habis, diapun mungkin merasakan hal yang sama spt aku, ingin muntah, lalu diapun lari kekamar mandi dan memuntahkan air mani itu. Aku menyusulnya kekamar mandi. Diapun hanya tersenyum dan berkata “ternyata aneh yank rasanya”. “hhehehehe iya aneh” akupun bicara yang sebenarnya.
Setelah itu kamipun mandi bersama disebuah bathroom dengan posisi dia dibawah dan aki diatasnya dengan aku masih mencium bibirnya yang tak sungguh rugi jika tidak kucium, aku cium leher dan telinganya sambil aku membisikkan kata “ aku sangat sayang sekali sama kamu” dan kembali mencium bibirnya. Kejadian itu membuat kami terbakar nafsu, tapi waktu itu kami hanya saling memuaskan dengan saling mengocok penis kami. Tak berapa lama kamipun tak tahan untuk mengeluarkan sperma kami untuk keduakalinya dan “croooott croott crooottt’ pejuh kami menyembur ke dada kami lalu aku menggesek-gesekan dada kami dan itu terasa lengket. Setelah itu kami pun mandi dan berpakaiain untuk berjalan-jalan.
Setelah siap kami pun berangkat jalan-jalan, kami sengaja memakai angkotan umum yang hanya ada kami penumpangnya, biar romantis. Di depan supir sedang konsentrasi menyetir, tangannya tak lepas dari tangaku, dia menggenggam erat tangan saya, dan membuat hangat badan dan hati saya. Setelah itu kami main disebuah timezone dan kami bersenang-senang sambil bermain permainan yang ada. Tak terasa waktu sudah malam, kamipun memutuskan untuk pulang dengan tangan kami masih berpegangan, kami tak peduli orang mau bicara apa. Setelah itu kami sempat membeli makanan kesukaanku yaitu martabak manis. Setelah membeli martabak kamipun kembali pulang ke tempat penginapan kami. Setelah masuk kami lagi-lagi berciuman. Waktu itu aku begitu romantisnya dengan dia, aku bermanja-manja dengan dia, lalu aku mengambil sepotong martabak itu, lalu aku masukkan kemulutku dan aku minta dia juga memakan martabak itu dari arah yang berlawaanan. Sungguh romantis.
Kemudian kami pun tertidur dengan keadaan telanjang bulat dan dia memelukku dari belakang, tak ad rasa dingin, begitu hangat yang aku rasakan. Hingga bangun pun kami masih dalam keadaan seperti itu.
Setelah beberapa hari dia dikotaku, dia pamitan untuk pulang, lalu malamnya aku merelakan keperjaanku untuknya, pantatku masih perawan. Dia melumasi pantatku dengan ludahnya, begitu juga penisnya. Lalu dia mencoba memasukannya, dan sungguh sakit yang kurasa, melihat aku kesakitan dia bertanya “yang aku hentiin aja ya ?”.” Gak usah yank, lanjutin aja”. Walaupun saat itu aku sangat sakit, tapi aku mencoba menahannya. Ternyata dia bilang pantatku berdarah, padahal penisnya belum masuk semaunya, hanya masuk kepalanya doank. Dia bilang “ sudah ya yank gak usah aja. Aku tak tega meliahatmu kesakitan, aku sayang kamu tulus bukan hanya karena nafsu” . kata-katanya sungguh membuat ku terhipnotis, lalu aku bilang “gak apa-apa yank, lanjutin aja, aku tak mau membuatmu kecewa”. Mungkin karena penisnya sungguh sangat amat besar dan pantatku masih perawan maka susah sekali untuk penisnya masuk dalam anusku. Kamipun sepakat untuk tidak melanjutkan itu, dan aku memuaskan nya dengan mengapit penisnya dikedua belah paha aku, dan dia menggenjotnya naik turun. Tak berapa lama dia pun mengerluarkan pejuhnya. Lalu diapun mengocok kontolku hingga keluar. Setelah itu kami tertidur dengan badanku diatasnya dan saling berpelukan juga berciuman. Setelah bangun, aku harus berangkat sekolah dan meninggalkan dia.
Bel istirahat tiba, aku langsung minta izin sama guru, dan langsung ke tempat penginapan itu, disitu kami pun melakukan hal yang sama sekali lagi. Lalu dia memelukku erat, seolahtak mau dilepasnya. Dia memberiku sebuah jaket Yang sampai sekarang masih aku simpen dan pake dengan sebaik-baiknya. Lalu aku mengantar dia ke tempat naik bis, kami nunggu didepan masjid. Dan dia keliahatn sangat sedih, begitupun aku sangat sedih jika dia pergi lagi. Lalu dia bilang utnuk terakhir kalinya dia ingin bermesraan dengan ku lagi, tapi tak mungkin disini kataku. Lalu dia mengajak ku kesebuah wc yang ada di mesjid, kami masuk lalu kami berciuman sambil berpelukan. Pelukannya bergitu erat, sampai-sampai aku tak bisa bernafas, apalagi mulutku lagi disumpal dengan mulutnya. Lama sekali aku berciuman dengannya, lalu dia melepaskan ciuman dan pelukannya itu dan menatapku tajam. Setelah itu dia menangis sambil kembali memelukku. Aku pun ikut sedih dan hampir mau menangis, tapi aku tahan. Stelah itu aku lepas pelukannya dan aku usap air matanya. Terus dia kembali mencium ku untukl terakhir kalinya sebeum kami ketemu kembali. Setelah itu kami keluar dari wc tersebut dan dia masih tetap memegang tanganku. Lalu kami membeli oleh-oleh dulu buatnya. Setelah itu dia naik bis dan aku pergi kesekolah. Waktu itu masih belum semenit kami berpisah, aku langsung meneleponnya, sungguh aku kangen banget sama dia. Dan dia berjanji untuk dtang kesini lagi. “sayang jangan sedih ya, aku janji akan kesini lagi, aku kan kangen kamu sayang… LOVE YOU SO MUCH..! aku menjwabnya: “aku juga sayang kamu sayankkkk, janji ya kesini lagi… LOVE YOU TOO.. Mmmmuuaaachhhh?”. “Mmmuuuuuuuuuuuaaaaaaccchhh di blznya.”
Beberapa bulan kami terpisah jarak, dan menjelang tahun baru dan libur akhir semester aku ingin pergi ketempat dia, dan dia menyetujuinya dan akan menjemput aku kesini.
Setelah dia tiba disini. Aku langsung mempersiapkan bekal untuk pergi. Dan setelah semua persiapan selesai, kami pun langsung berangkat.
Perjalanan itu terasa sangat panjang, dan aku sangat kelelahan, disepanjang perjalanan, aku hanya tidur sambil menyenderkan kepalaku ke pundaknya sambil tanganku tetap berpegangan.
Setelah sampai dikota tempat pacarku tinggal, aku langsung kerumahnya dan dikenalkan dengan kedua orang tuanya, tak ada sedikitpun rasa curiga di keluarganya ketika dia membawa seorang teman yang umurnya jauh dibawahnya.
Hari berganti hari, aku sangat senang tinggal dirumahnya. Setiap hari aku diajaknya jalan-jalan mengelilingi kota tersebut. Dan malamnya kami selalu jalan berdua mencari tempat yang enak untuk makan-makan atau sekedar duduk berduaan. Setiap malam juga aku selalu mengocok penisnya sampai pejuhnya keluar “ crooot crooot crooot “ begitupun dia mengocok penisku sampai pejuhku keluar dengan derasnya.
Karena sifatku yang mungkin terlalu manja sama dia, membuat kami sering bertengkar, tapi masih dlam batas yang wajar dan tak ayal membuat orang yang melihat pertengkaran kami ini curiga.
Beberapa jam lagi menuju tahun baru 2010, dan kami berdua pergi ke alun-alun yang ada dikota ini dengan menggunakan sepeda motornya. Aku yang ada dibelakangnya memluk dia dengan erat, kami sudah tak peduli lagi dengan orang disekitar kami.
Setelah kami sampai di alun-alun, kami langsung pergi mencari tempat yang nyaman buat kami.aku dan diapun sempat makan makanan khas kota ini. Beberapa detik menjelang tahun baru aku menyiapkan sebuah handpone untuk merekam saat-saat yang indah ini. Lagi-lagi kami tak peduli dengan orang yang ada disekitar kami.
Dia memelukku dari belakang dan tanganku masih tetap memegang hp untuk merekam acara kembang api. Setelah kembang api itu terlihat diatas, aku mulai merekam kembang api itu, dan pelukannya semakin erat dipinggangku. Lalu kamipun merekam saat2 aku dipeluknya, orang-orang disekitar kami terlihat keheranan, tapi kami tak peduli.
Setelah acara kembang api itu selesai, kami pun pulang, lagi-lagi aku memluknya erat dan sekali-kali memegang penisny, “geli akh yank” katanya.. tapi enak kan?’’ jawabku.. iya sikh..”
Setelah kami pulang kerumah, lagi-lagi kami saling mengocok penis pasangan kami. Dan tak pernah ada kata ML dalam hubungan kami.
Tak terasa sudah 2 minggu aku disini, dan aku harus pulang kerumahku. Dengan perasaan yang sedih aku terpaksa meninggalkannya. Kami berpisah dengan keadaan yang tak baik, karena kami sempat ada masalah.
Selang beberapa hari dia menghubungiku dan katanya dia ingin berubah, dia ingin taubat. “mendengar ucapan itu aku sangat sakit. Aku tak tau kenapa dia tega mau meninggalkanku begitu cepat. Aku tau dia ingin meninggalkanku, walaupun dia tak bilang begitu. Lalu aku bilang “ yaudah kita putus aja jika itu mau mu”, tapi itu bukan maksudku yank?” jawabnya. Cepat atu lambat kamu pasti akan meminta untuk putus, jadi mendingan ssakit skrg, daripada nanti”. Disitupun kami resmi putus dan aku menangis. Dia pun tau aku menangis da dia mencoba menghiburku, tapi tetap hatiku dah hancur, lalu dia pun ikut menangis mendegarku menangis.
Setelah beberapa bulan hubungan kami semakin merenggang, walaupun waktu itu kami masih tetap berhubungan sbg kakak adik, tapi dia kayaknya agak menjauh. Aku tak tau apa yang terjadi dengannya. Selama beberapa bulan waktu ku ku habiskan hanya untuk bisa menghubunginya, beribu-ribu sms ku tak di balasnya, beratus-ratus aku menelponnya tak pernah diangkat.
Semua itu sudah membuatku stress dan hampir mau bunuh diri. Nilai sekolahku jeblog dan semua orang tau aku berubah.
Tiap hari aku mengurung dikamar, dan terus mencoba menghubunginya, tapi tak pernah ada respon darinya.
Aku bukan mengejar-ngejarnya, tapi aku tak bisa untuk jauh darinya. Bukan karena seks atau nafsu. Karena rasa kasih sayang ini sudah terlanjur besar dan dalam untuknya. Rasa sayang ini mungkin lebih besar daripada pasangan yang normal.
Suatu hubungan itu tidak harus didasari dengan seks, walaupun itu dunia gay. Seperti hubungan ku ini. Dan sampai sekarang aku masih sedih jika mengingat masa-masa itu.
Dan sekarang aku mencoba bangkit dari masa lalu itu, dan aku yakini suatu saat pasti bakalan ada orang yang lebih bisa sayang dan menerima aku apa adanya. Aku kembali menata hidupku dan berharap saat terindah itu akan datang lagi dalam waktu yang cepat !!

Rabu, 17 Agustus 2011

I’M STILL LOVING U

“Hi boleh kenalan ga………….?”
Itulah kalimat yang tertulis dichat jejaring sosial. Dan kemudian gw pun menjawab
“boleh……”,
selang beberapa detik kembali muncul kalimat
“anak mana?”
“tinggal dimana?”
Dan bla bla bla…..Biasa banget seh memang, tapi dari perkenalan itulah kemudian muncul rasa sayang yang tak bisa dihilangkan hingga saat ini.
Ini adalah pengalaman pribadi gw yang pengen gw ceritain ke loe semua. Gw andre (nama samaran),gw masih kuliah di salah satu perguruan tinggi dijakarta dan gw anak terakhir dari dua bersaudara. Gw kenal dengan adi (nama samaran) lewat jejaring social facebook.Kemudian kita membuat janji untuk bertemu disalah satu pusat perbelanjaan dijakarta timur.Setelah bertemu kita pun saling ngobrol menayakan keadaan masing-masing.
Teryata dia juga masih kuliyah di salah satu perguruan tinggi negeri diyogyakarta tetapi sedang liburan sehabis UAS dan pulang kejakarta. Berbeda dengan gw dy dari keluarga yang lumayan berada dan dia lebih muda dari gw. Sebenarnya dia bukanlah tipe lelaki idaman gw karena sebenarnya gw lebih suka dengan lelaki yang lebih tua dari gwtetapi dia lebih dewasa dari pada gw. Mungkin karena dia anak pertama kali ya makanya sikapnya lebih dewasa, sehingga gw membuat pengecualian terhadap dia.
Dari pertemuan itulah gw merasa ada yang beda dengan perasaan gw. Gw jatuh cinta pada pandangan pertama.Gw jatuh cinta dengan orang yangberwajah tampan, berkulit putih, berkacamata dan mempunyai bibir yang sexy menurut gw dan tingginya kira-kira 180cm yang sedang duduk didepan gw. Sempat gw salah tingkah dibuatnya tapi untungnya gw masih bisa mengendalikan diri dan besikap sewajarnya kepada dia.
Hari pun terus berganti setelah pertemuan pertama gw dengan adi. Tapi gw ga bisa melupakan wajah tampan adi. Bayanganya selalu ada dalam fikiranku. Tapi entah mengapa setelah kita bertemu ngga ada kabar dari dia setiap sms dan chat yang gw kirim ke dia ngga pernah dibales, telfon ga diangkat. Hampir saja gw putus asa dan menyerah buat melupakan dia tapi kemudian dia telfon dan menanyakan keada’an gw dan minta untuk bertemu dengan gw, dan tanpa basa basi gw pun mengiyakan ajakan dia buat bertemu.
Akhirnya gw pun memberanikan diri buat menyatakan cinta gw kepada adi. Dan ternyata cinta gw pun diterimanya. Gw merasa bahagia saat itu karena dia juga merasakan apa yang gw rasakan selama ini terhadapnya
intensitas pertemuan kita pun semakin sering, dan gw pun diajak kerumah dia diwaktu rumah dia lagi sepi, kemudia gw pun diajak kekamar dia dan ngobrol dikamarnya. Dia pun menunjukan koleksi film gay porno ke gw dan gw pun terhanyut akan suasana bersama dia. Ngga sengaja gw melihat tonjolan diselangkangan dia dan lama sekali gw mengamati tonjolan terindah yang pernah gw lihat dan beruntungnya aku tonjolan itu adalah milik orang yang gw sayangidan sekarang berada didepan gwternyata dia mengetahui kalau gw mengamati tonjolan yang ada diselangkangan dia malu gw dibuatnya, tak lama dia menawarkan tonjolan tersebut untuk gw oral dan tanpa menunggu lama gw pun langsung memasukan kedalam mulut gw dan memainkanya bagai anak kecil yang dikasih permen lolipop.
Gw masukan kontol dia kedalam mulut gw dan bersamaan dengan itu terdengar suara desahan yang keluar dari mulut dia “AaahHHhhhhhh Aahhhhh ahhHHH aUwWw Shit enak banget”. Gw percepat gerakannya keluar masuk kontolnya sampai akhirnya dia menjambak rambut gw dan menekan kontolnya dalam-dalam kemulut gw ”aAAHhhh AaaahhH ahhh mo keluar nehh gw ngga tahan lagi ahh ahh” dan CCcroOOOt crOOOot cRRRRoot keluar pejuh dia didalam mulut gw “anjrit enak banget seh” erangnya. Gw pun meminum habis pejuh sampai tak tersisa sambil gw jilatin kontol dia.
Kemudian dia menyuruh gw untuk tidur diatasnya, bibir gw dilumatnya habis. dalam hati gw berkata “wow jago juga adi ciumanya” ciuman yang begitu hot yang pernah gw rasakan.tak lama lagi gw rasakan kontol dia menegang kembali, diapun menidurkanku, diambilnya gel dan dioleskan kekontol dia dan kedalam anus gw kemudian diapun mengatur posisinya agar supaya pas dengan lubang anus gw. Dimasukanya perlahan2 kedalam anus gw dan bless masuklah kontol dia kedalan anus gw rasa sakit menyeruak terasa dianus gw tapi ngga gw hiraukan rasa sakit itu, dia berhenti sejenak melihat muka gw yang memerah menahan rasa sakit, dia pun bertanya” kamu g pa2 kan?” “ga papa lanjutkan ja di” jawabku.
Digerakan pantatnyamaju mundur dengan perlahan “Aaahh ahhhHHAahh” desahanya. Lama kelama’an gw pun merasa terbang merasakan nikmat yang sangat..”TeruS di, Terus ayo lebih cepat” kataku dia pun tersenyum dan mempercepat gerakannya. Kami berdua pun mendesah keenakan “ahh ahhh YyeEEees wow nikmatnya Aahhh” gw menjerit keenakan waktu terasa kontol dia mentokdianusku, kembali dia tersenyum mengetahui gw keenakan dan mengulangi gerakan tersebut berkali-kali dan tak menghiraukan desahan2 gw yang agakkeras “Aahhh ahHhhhhh” gw peluk dia kencang2 sambil mencengkeram punggung dia menahan sensasi kontol dia didalam anus gw yang mentok, tiba tiba dia berkata “ndre sakit neh…..” teryata dia kesakitan saat gw mencakar punggungny waktu gw peluk dia.
Diapun mempercepat gerakanyadan tak lama dia berkata”gw mo keluar neh, keluarin dmana? Ahhhh” sambil mendesah keenakan “udah didalem aja” jawabku.diulanginya lagi dia menghentakan gerakan pantantnya berkali2 hingga gw merasakan ada yang mentok dianus gw “Aahhhhhh mo keluar neh mo keluar” dan CRRRoooot cRROOOOOOOOOt terasa cairan yang hangat meleleh didalam anus gw. Direbahkan badanya diatas gw dengan kontol masih tertancap didalam anus gw diiringi suara nafas dia yang ngos ngosan karena kecapean dan keringat yang sudah membasahi seprei kamarnya dari tadi..gw peluk dia sambil kuciumi mulut dan wajah tampannya.
Setelah lumayan lama tidur diatas gw dia pun bangun dan berkata “kamu g dikeluarin?” gw jawab “g usahlah, gw dah seneng kok kalau kamu dah seneng”. Yah begitulah sifat gw, gw sudah merasa puas dan senang kalau pasangan gw dah merasa puas. Kemudian gw pulang dengan meninggalkan bekas cakaran dipunggung dia.
Sejak itu kita sering ketemuan ,jalan dan em el dirumahnya. Tapi itu ngga bertahan lama, tanpa sebab dia memutuskan gw tanpa sebab dan alasan yang jelas. gw sakit, binggung, marah, dan kesal mendengarnya tapi gw ga bisa buat membenci dia sebab gw sangat sayang sama dia. Dia ga menghubungi gw lagi, dia menghilang entah kemana, telfon dan sms g pernah dijawab maupun dibalas.
Dua minggu kemudian dia telfon dan bilang kalau dia udah ada dijogja buat nglanjutin kulyahnya, saat itu gw marah sekaligus senang karena akhirnya dapat kabar dari dia. Gw marah2 ma dia, gw maki2 dia tapi dia tetap terima dan minta maaf ma gw, dia juga bilang kalau dia masih sayang dan cinta ma gw dan terpaksa mutusin gw, diapun menjelaskan alasannya mengapa dia tiba2 mutusin gw dan g ngasih kabar, akhirnya gw terima keputusan dan alasan dia karena gw masih sayang banget sama dia. Sejak saat itu kami masih berhubunganlewat telefon dan chatmaupun sms sampai sa’at ini. Dan Kita sama2 tau kalau kita masih sayang dan cinta satu sama lain tapi karena kea’adan dan jarak mengaharuskan kita berteman. Dan gw berharap semoga disaat gw bertemu dengan dia gw bisa pacaran ma dia lagi. Buat adi gw akan selalu sayang dan cinta sama loe

Sabtu, 23 Juli 2011

O


judul yang sangat unik nan sederhana, ’0′. Itulah bentuk anusku setelah disodok kontol oleh seorang pekerja toko bangunan. Ceritanya begini: Tepat di sebelah rumahku terdapat sebuah toko bangunan yang selalu men-supply debu ke rumahku. Bayangkan saja, setiap hari pasti akan ada kiriman debu. Tak heran sebab toko itu menjual pasir, batu bata, dan semua bahan bangunan yang kotor.
Satu-satunya hal yang baik adalah banyaknya para kekerja toko bangunan yang sering duduk di depan rumah ortu-ku. Seringkali saya berpura-pura berdiri di depan pintu hanya untuk melihat tubuh telanjang mereka yang berkilauan saat mereka sibuk menaikkan atau menurunkan barang-barang bangunan ke truk. Kontolku sering ngaceng berat! Dari antara semua pekerja hanya ada satu yang menarik perhatianku.
Tampangnya agak lebih tua dari yang lain. Tua di sini bukan berarti tua renta dan keriputan, melainkan dewasa. Mungkin umurnya sekitar tigapuluhan, terlihat macho sekali meskipun tubuhnya tidak kekar berotot. Yang paling kusuka darinya adalah tatapan tajamnya dan juga brewok tipis berumur 1 atau 2hari. Ah, seksi sekali!! Sungguh mengobarkan nafsu birahiku! Biasanya dia memakai kemeja usangnya dan topi (model topi sekolah) Di sekeliling topinya sering diselipkan saputangan, agak seperti topi tentara Jepang. Abang itulah sasaran utamaku! ;)
Pernah beberapa kali saya berpapasan dengannya saat hendak membeli sesuatu di warung. Dia sering kali menatapku tajam-tajam, seakan-akan ingin berkata, ‘Awas loe. N’tar gue ngentotin pantat loe!’ Tapi kami tak pernah saling bertukar sapa karena kami tak saling mengenal. Saya terus berusaha mencari kesempatan untuk mendekatinya. Akhirnya kesempatan itu pun datang!
Ortu-ku sedang pergi, hanya ada saya saja di rumah. Kesempatan emas untuk ‘menembak’ abang pekerja favoritku. Kebetulan dia juga sedang sendirian, duduk tepat di depan rumahku. Benar-benar kesempatan. Saya pun membuka pintu depan dan berpura-pura terkejut melihatnya. Untuk pertama kalinya, saya menyapanya.
“Wah, sedang istirahat, yah?”
Abang itu tidak berkata apa-apa, sepertinya malah agak terganggu karena baru saja kusapa. Tapi saya bersabar dan mencoba lagi.
“Abang pasti haus. Mau minum gak? Kebetulan di dalam ada air dingin. Kalau Abang mau, Abang boleh masuk kok. Kebetulan saya sedang sendirian dan butuh teman bicara.”
Mendengar bahwa saya sedang sendirian, matanya berbinar-binar. Namun rupanya dia memang tak suka berbicara sebab dia hanya mengeluarkan dehaman pendek yang berarti ‘ya’. Saya senang sekali sampai ingin melompat. Kupersilahkan abang ganteng itu untuk masuk.
“Sebaiknya kita ke kamarku saja. Lebih terasa enak daripada di ruang tamu,” alasanku. Abang itu menurut saja, matanya menatap ke setiap sudut rumahku. Sesampainya di dalam kamarku, matanya langsung tertuju pada layar komputerku yang masih menyala.
Memang sengaja kutinggalkan menyala agar dia bisa melihat koleksi foto-foto pria telanjangku. Saya berpura-pura kaget dan salah tingkah, agar dia tak curiga.
“Aduh, maafkan saya. Saya cuma iseng kok melihat gambar gituan. Biasa, penasaran.”
Tapi tiba-tiba Abang itu menutup pintu dan menguncinya. Tentu saja saya keheranan. Belum sempat saya bertanya, abang itu membalikkan tubuhnya dan langsung merobek kemejanya sendiri. Kancing-kancing kemejanya pun putus dan jatuh berserakan di lantai. Dadanya yang agak bidang terekspos, untuk kepuasan mata homoseksualku. Selanjutnya kemeja itu dia lepas dan banting ke lantai.
Saya kesulitan menelan air liurku, terangsang melihat tubuhnya yang indah. Memang dia tidak sekekar atlit, namun masih punya otot. Yang paling kugilai dari tubuhnya adalah sepasang putingnya yang keras dan berwarna coklat. Dan lagipula, dada bidangnya itu agak ditumbuhi bulu-bulu halus! Saya paling suka pria berdada berbulu. Aahh.. Jantan sekali. Sangat macho dan maskulin! Tak puas hanya dengan melepas kemejanya dan mempertontonkan dadanya, abang itu meraih celana panjangnya yang berdebu dan mulai melepasnya.
SROT! Celana itu terjatuh ke lantai. Dengan sensual, abang itu menarik-narik karet celana dalamnya. Beberapa detik kemudian, celana dalam itu juga dilepaskannya. Mataku terpaku pada kontolnya yang mulai hidup. Kontol bersunat itu mulai bangun dan menatapku balik. Lubang kontolnya serasa menantangku. Kini, berdiri bertelanjang bulat, abang itu mengelus-ngelus dadanya sendiri.
Bagai tersihir, saya pun segera melepaskan pakaianku. Mudah bagiku untuk melakukannya sebab saya hanya memakai kaus dan celana pendek saja (tanpa celana dalam). Kontolku yang dari tadi ngaceng melompat keluar dan memperkenalkan dirinya. Abang itu nampaknya puas melihat tubuh telanjangku. Tanpa bicara, dia langsung memelukku dan mulai menciumiku. Tingkah lakunya agak kasar dan sama sekali tidak romantis, tapi saya suka. Saya suka menyerahkan diriku padanya. Memang saya sudah bukan perjaka lagi; saya pernah dingentot cowok lain. Namun, pantatku masih perjaka dari kontolnya ;.
“HHOOH.. AAHH.. HHOHH..” Kudengar napasnya menderu-deru di telingaku ketika dia sibuk menciumi dan menjilati mukaku. Kontolnya mulai melelehkan precum dan mengenai tubuh bagian bawahku. Kontol kami saling beradu saat kami saling mencium dengan liar. AAahah.. Belum pernah saya bertemu dengan pria yang bernafsu sekali seperti abang itu.
SLURP! SLURP! Bunyi suara mulutnya saat dia menyedot-nyedot lidahku. Kemudian, di antara deru napasnya, dia pun berbicara.
“OOHH.. Gue doyan cowok Cina.. HHOOHH.. Putih, halus, mulus.. HHOOSSHH.. Kayak loe.. AAHH.. Gue ngaceng berat nih.. AAHH.. Mau ngentotin loe.. HHOOHH..”
Tangannya yang kuat meremas-remas dada, perut, dan putingku. Dia benar-benar sangat menikmati tubuhku, dan saya pun lega dia suka. Tak lupa kuremas balik dadanya seraya memegang-megang putingnya. Aahh.. Keras sekali. Ingin rasanya kujilati puting itu.
“AAHH.. OOHH.. UUHH..” erangnya.
“Hhohh.. Aahh..” desahku saat kubiarkan dia memelukku lagi. Lalu kini gantian saya yang berbicara.
“Oohh.. Yaa.. Gue pengen dingentot.. Aahh.. Gue pengen berhomoseks ama abang.. Oohh.. Tolong ngentotin gue, Bang.. Hhoosshh.. Kontol abang.. Aahh.. Gede sekali.. Gue suka kontol.. Aahh..”
Sengaja kujilati leher dan telinganya. Reaksinya, sekujur tubuhnya seakan-akan tersengat listrik.
“Oohh.. Gue suka badan abang.. Oohh.. Gue mau menyepong kontol abang.. Aahh.. Boleh kan?”
Tanpa bicara, abang itu mendorong tubuhku turun. Dengan senang hati, saya berlutut dan menyembah kontolnya. Bagiku kontolnya sangat indah sekali. Kepalanya besar dan mengkilat bagaikan buah ceri. Batangnya yang panjang nampak kokoh, menyatu dengan tubuhnya. Sedangkan kedua bola pelernya menggantung-gantung dengan sensual. Ah, saya tidak tahan lagi. Saya harus mencicipi kontolnya! Tanpa takut ataupun ragu, kupegangi bola pelernya dan mulai kuperas-peras seraya kutarik-tarik. Saya bayangkan bahwa bola pelernya seperti pegangan pompa air. Jika saya menarik bolanya, maka kontolnya akan menyemburkan pejuh segar untukku.
Abang itu mendesah-desah keenakkan saat kuremas-remas bola pelernya. Kepalanya ditengadahkan dan matanya terpejam rapat-rapat, menikmati sentuhan tanganku yang hangat. Berhubung kepala kontolnya nampak sangat menggoda dan indah, sebelum kusedot, saya mencium-cium kepala kontol itu terlebih dahulu. Baru kemudian, kutelan kontolnya, seluruhnya.
“AAMM..”
SLURP! SLURP! Rasa precumnya langsung menyerang lidahku, asin-asin nikmat. Saya berusaha menjilat-jilati bagian bawah kepala kontolnya dan memastikan bahwa dia mengerang lagi. Kemudian, kumain-mainkan lubang kontolnya. Kontolnya terangsang dan lebih banyak precum dikeluarkan.
“Aahh.. Oohh.. Yyeess.. Sedot terus.. Aahh.. Sedot kontol gue.. Aahh.,.. Hhoosshh.. Sedot terus.. Aahh.. Jangan stop.. Aahh.. Loe hebat banget.. Aahh..”
Menyedot kontol memang bukan masalah sebab saya sudah sering menyedot kontol cowok. Saya memang sangat memuja kontol. Bahkan di laciku ada sebuah dildo (kontol palsu) yang sering kucium sebelum saya tidur. Dari semua kontol yang pernah kusedot, kontol abang itulah yang paling enak! Kepalanya pun terasa licin dan enak di lidah. Apalagi dia baik sekali, menghadiahkanku precum banyak sekali. Saya sampai kewalahan menyedot precumnya. Enak banget.
“MMPPHH.. MMPPHH.. MM..” Saya hanya mampu bersuara seperti itu, dengan kontol abang itu menyumbat mulutku. SLURP! SLURP!
Abang itu mengerang semakin keras dan dia mulai ingin mengendalikan permainan. Kini dialah yang pro-aktif. Kontolnya disodok-sodokkan ke dalam mulutku seperti gerakan orang ngentot. Namun saya bersikeras untuk menyedotnya, maka pertarungan pun terjadi. Mulutku sering kali bertabrakkan dengan kontolnya. Dia ingin mengentot mulutku dan saya ingin menyedot kontolnya. Sampai akhirnya dia pun tiba pada puncak kenikmatannya.
Dengan melenguh panjang bak kerbau, kontol abang itu mengembang dan mulai menembak-nembakkan pejuh ke dalam mulutku. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Langsung saja kusedot dan kutelan semua pejuhnya itu. Mm.. Sungguh nikmat! Pejuh terlezat yang pernah kutelan. Rasa asin, pahit, dan manisnya bercampur dan terasa pas di lidah. CCRROTT!! CCROOTT!! Sementara itu, abang itu terus saja mengerang-ngerang sampai pejuhnya habis terkuras di dalam mulutku.
“AARRGGHH!! UUGGHH!! ARRGGHH!! OOHH!! AARRGGHH!!” Tubuhnya terkulai lemas, namun masih sanggup berdiri. Setelah kontolnya bersih kujilati, baru kulepaskan kontolnya dari mulutku. Setetes pejuhnya menempel di bibirku namun langsung kujilat habis. SLURP!
“Abang masih kuat? Sebab gue masih belum dientot dan gue kepengen banget dientot. Ayolah, Bang. Ngentot yach?” mohonku sambil menunggingkan pantatku dan memain-mainkan lubang anusku dengan jariku.
Saya merasa sangat rendah seperti pelacur, namun saya tak dapat menyangkal hasrat birahi homoseksualku untuk abang itu. Pokoknya abang itu harus menancapkan kontolnya di anusku! Abang itu hanya tersenyum mesum melihat kelakuanku. Lalu tanpa bicara, dia langsung menarik tubuhku.
Sebelumnya saya sedang menungging dengan pantatku menghadap wajahnya. Abang itu menarikku ke arahnya, tepat ke kontolnya! Kontol abang itu besar sekali, tapi saya tidak takut. Malah saya mengharapkan kontol itu untuk merusak anusku. Saya ingin disodomi! Saya ingin dingentot! Saya ingin berhomoseks! Ngentotin saya! Dan abang itu pun mengentotin pantatku.
Sambil memelukku dari belakang, abang itu menusuk-nusuk lubang anusku dengan kontolnya. Butuh beberapa saat sampai kontolnya akhirnya berhasil masuk dan membenamkan dirinya. PLOP! Aahh.. Hangat sekali kontolnya. Abang itu meraba-raba tubuh bagian depanku, terutama dada dan putingku. Tak lupa juga dia mengerjain kontolku yang sudah belepotan precum. Kami terbakar nafsu dan kami akan segera terbakar hangus.
“AARRGGHH!!” erangku saat dia mulai menggenjot pantatnya.
“AARRGGHH!! AAHH!! sakit sekali, Bang! AARRGGHH..!! Ayo, terus! AARRGGHH!! ngentot yang keras.. AAHH.. OOHH!!” Meskipun sakit, kupaksakan diriku karena saya memang butuh kontol.
“AARRGGHH!! UUGGHH!! OOHH!!”
Eranganku semakin menjadi-jadi saat abang itu semakin membabi-buta dengan ngentotnya. Lubang anusku dipaksa untuk mengakomodasi kontolnya yang gemuk. Belum pernah ada kontol sebesar itu masuk menginvasi anusku.
“AARRGGHH!!” erangku lagi.
“Oohh.. Aahh.. Hhoohh.. Oohh.. Hhoosshh..” napas abang itu menderu-deru seperti banteng ngamuk.
Matanya tertuju pada punggungku, serius sekali. Wajahnya sedikit meringis menahan rasa sakit akibat kontolnya harus dipaksakan masuk ke lubang sesempit anusku. Namun dia juga puas dan memaksakan dirinya. Kontolnya terus menerus memompa lubangku bagaikan kerja mesin yang tiada henti. Seiring dengan sodokannya dia selalu menyuarakan erangannya.
“AARGGH!! AARRGGHH!! AARGHH!! AARRGGHH!!” Cairan precum semakin banyak dikeluarkan kontolnya, melumasi jalan masuk ke anusku. Kontolnya kurasakan berkedut-kedut dengan gairah.
“Aahh.. Oohh.. BANGSAT! aahh.. Ketat banget pantat loe.. Aahh..”
Dengan memegangi pundakku, abang itu menyodomiku makin keras. Semakin lama, tubuh kami saling terguncang akibat sodokan kontolnya yang maha dahsyat.
“AAHH..”
Syaa terpaksa harus mengocok kontolku sendiri karena abang itu telah berhenti mengerjai kontolku. Tanpa ampun, saya remas dan saya kocok kontolku, memaksaku untuk ngecret secepat mungkin. Nafsu birahiku semakin tinggi dan terlihat apd akontolku yang semakin ngaceng. Rasanya nyaris sakit, sebab kontolku butuh pelepasan dengan ngecret.
“AARRGGHH!!” erangku.
“Ngentot terus.. AAHH.. OOHH.. Ngentot! aahh.. Negntot terus! oohh..!!”
Kontolku mulai berkedut-kedut, pertanda orgasmeku mendekat. Demikian pula dengan kontol abang itu, juga mulai berkedut-kedut. Kami akan ngecret!
“AARRGGHH!! BANGSAT! Gue bakal ngecret! AARRGGHH!! Terima pejuh gue!! AARRGGHH!!” Dengan itu, abang itu pun mendorong kontolnya sedalam mungkin dan terjepit di dalam tubuhku.
“AARRGGHH!!” Kontolnya akhirnya meledak, memuncratkan pejuh berliter-liter.
CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Sementara itu, dia terus-menerus mengerang-ngerang dan menggeliat-geliat, mirip orang kesakitan.
“AARRGGH!! UUGGHH!! OOHH!! AARRGGHH!! UUGGHH!!”
Sungguh pria yang sangat jantan, pejuhnya terasa sangat penuh sampai-sampai saya merasa seakan-akan pejuhnya akan keluar lewat hidungku. Rasanya pun hangat; sekujur tubuhku menghangat dan rasanya sungguh nyaman.
Lalu tibalah giliranku..
“AARGGHH!!” Tubuhku mengejang-ngejang seperti kuda liar lalu kontolku memuntahkan isinya. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Pejuhku muncrat banyak sekali, membasahi tubuhku dan juga lantai.
“AARRGGHH!! UUGGHH!! OOHH!! AARRGGHH!!” Orgasme menyiksa tubuhku dan saya harus menggeliat-geliat, menahan kenikmatan.
Abang itu lengah dan kontolnya pun terlepas. PLOP! Seiring dengan itu, banjir pejuh langsung mengalir dari luabng anusku yang menganga. Bayangkan saja tampangku pada saat itu. Pejuh keluar dari kontolku dan lubang pantatku. Lantai kamarku kotor sekali. Saya lalu terjatuh ke lantai, lemas sekali. Tubuhku bermandikan keringat dan pejuh. Sementara itu abang ganteng itu menundukkan badannya dan menciumiku. Tangannya menepuk pantatku. Kudengar dia bersiul.
“Wah, lobang pantat loe menganga terbuka, kayak angka nol.” Dia pun tertawa dengan leluconnya sendiri.
“Abang suka ama lobang pantat gue?” tanyaku, membalikkan tubuhku dan memandangnya.
Astaga, saya berharap saya dapat menjadi kekasihnya. Tubuhnya, wajahnya, suaranya, dan kontolnya, semuanya saya suka. Namun apakah dia akan mencintai seorang cowok Cina seperti diriku? Kontolku kembali berdiri dan berkedut-kedut saat pikiranku melayang membayangkan abang itu dan saya naik ke atas ranjang pelaminan sebagai sepasang pengantin homo.
“Ya, Abang suka banget ama loe. Dan kalo boleh, Abang pengen ngentotin loe lagi,” katanya, menciumi leherku dengan bernafsu.
“Astaga? Lagi?”, pikirku. Namun saya senang, akhirnya saya menemukan pria yang bisa mengimbangi nafsu seks-ku. Kami berdua sama-sama suka berhomoseks. Dan kami pun kembali ngentot. AARRGGHH!! Kurasakan lubang pantaku semakin besar, di-bor oleh kontolnya. Kuharap anusku bisa sembuh dan tidak menganga seperti angka 0 untuk selamanya :)
 

Sample text

Sample Text


ShoutMix chat widget

Sample Text